Banyak pasangan baru akan merasa bingung ketika berbicara dan mengatur keuangan pasca pernikahan mereka. Karena tidak lagi hidup masing-masing, setiap pasangan akan bertanggung jawab kepada pasangannya. Berikut langkah-langkah menyusun keuangan keluarga untuk pasangan baru seperti dipaparkan Perencana Keuangan ZAP Finance Jayadin R Binaardi seperti dikutip detikFinance dari situs resminya, Minggu (8/3/2015):
1. Anggaran Baru Bersama
Langkah pertama adalah membuat anggaran baru bersama, jika sebelum menikah memiliki pemasukan dan pengeluaran masing-masing, maka setelah menikah akan memiliki pemasukan dan pengeluaran bersama. Diskusikan siapa saja yang menjadi sumber pemasukan dan berapa besar pengeluaran bersama dalam satu bulan.
2. Utang
Memang sebaiknya masalah utang dibicarakan sebelum pernikahan, namun jika belum dibicarakan maka segera untuk terbuka dengan menceritakan masalah utang. Karena selain aset, utang pun dapat diwariskan. Lunasi segera utang yang bersifat konsumtif sekecil apa pun itu (terutama kartu kredit), karena selain mempunyai bunga yang besar, utang konsumtif juga akan menggerogroti aset kekayaan kita. Buat komitmen untuk tidak berutang konsumtif dan lunasi tagihan kartu kredit tiap bulannya.
3. Dana Darurat
Dana darurat berfungsi sebagai 'ban serep' bagi kondisi keuangan. Kejadian-kejadian yang tak terduga bisa saja terjadi dengan keluarga kita yang menyebabkan keluarnya uang yang tak pernah kita anggarkan. Sebagai contohnya adalah biaya sakit, kecelakaan, kematian, bantuan keluarga, dan lain-lain.
4. Membuat Proteksi/Asuransi
Langkah selanjutnya adalah memproteksi aset kita, karena setiap aset memiliki risiko. Miliki asuransi kesehatan, jiwa, kendaraan, dan lain-lain. Namun pelajari dengan seksama sebelum membeli premi dari produk-produk proteksi tersebut dan yang paling penting adalah harus sesuai dengan kondisi kantong. Bersyukur bagi Anda yang ditanggung oleh perusahaan di mana Anda berkerja.
5. Membuat Tujuan dan Investasi
Buat tujuan-tujuan keuangan keluarga Anda untuk masa depan,
seperti dana pendidikan anak, dana pensiun, dana ibadah haji, dana liburan,
dana pembelian rumah, dan lain-lain. Dan mulai lah berinvestasi di
produk-produk yang Anda pahami dengan baik seperti properti, emas, reksa dana,
saham, dan lain-lain. Perlu diingat bahwa saat ini dengan Rp 100.000 Anda sudah
bisa berinvestasi.
6. Evaluasi Secara Berkala
Evaluasi secara berkala besama-sama, hal ini
dimaksudkan agar arah dari keuangan keluarga tetap berjalan pada jalurnya.
Kalau terpaksa pindah jalur, maka harus didiskusikan lagi.
No comments:
Post a Comment