Labels

Monday, 18 May 2015

Pemuda 21 Tahun Ciptakan Aplikasi Terapi Autis yang Buat 3 Negara Kepincut


Umurnya baru 21 tahun, M. Rizky Habibi telah berhasil menciptakan aplikasi canggih khususnya bagi anak-anak penderita autis. Pria asal Surabaya kelahiran 3 Juni 1993 ini, telah mulai membuat aplikasi yang dinamakan Cakra sejak kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mengambil jurusan teknik informatika.

Rizky mengaku, membuat aplikasi canggih ini karena kepedulian atas mahalnya biaya terapi anak-anak autis di dalam negeri.

"Sejarah bikin aplikasi autis itu sudah dilakukan sejak dulu setelah saya melakukan research dan saya melihat biaya terapi penderita autis cukup mahal Rp 5-6 juta per bulan," kata Rizky, Senin lalu (23/03/2015).

Dari alasan itu, kemudian Rizky mulai mengembangkan aplikasi Cakra tahun 2011. Rizky mengaku membutuhkan waktu 3 tahun menyelesaikan aplikasi ini, dan mulai diluncurkan tahun 2014 lalu.

"Setelah diteliti ternyata penderita autis bisa dilakukan cukup dengan treatment sejak dini. Maka saya ciptakan aplikasi komputer ini untuk lebih menarik bagi kehidupan dia (penderita autis)," tuturnya.

Aplikasi pertama yang diciptakan adalah aplikasi Cakra Croze. Di dalam aplikasi ini ia menyelipkan 3 fitur berisi 77.000 pertanyaan anak. Orang tua si anak penderita autis tinggal memberikan umpan balik kepada si anak, dan akan dinilai secara otomatis oleh aplikasi ini. Edisi aplikasi ini juga dilengkapi 137 jenis terapi yang bisa digunakan oleh orang tua pasien penderita autis.

"Sudah dilakukan ujicoba ke 9 orang penderita di Cakra Autism Center dengan kategori parah, menengah, dan ringan. Hasil uji coba selama 3 bulan mencoba aplikasi ini, pasien tetap ada yang stagnan dan meningkat. Seberapa besar pengaruh dari aplikasi ini tergantung kemampuan timbal balik si anak," paparnya.
Untuk mendapatkan aplikasi ini juga cukup mudah. Para pengguna tinggal me-download di website cakra-app.com. Aplikasi ini gratis dan tinggal digunakan oleh pengguna di layar monitor komputer.

"Masih free trial, sudah digunakan oleh dokter di 10 kota besar seperti Surabaya, Bandung, Jakarta, Medan, dan Makassar," tuturnya.

Tidak berhenti sampai di sana, Rizky sudah mengembangkan aplikasi bagi anak autis lainnya yang siap untuk diluncurkan. Hanya bedanya aplikasi yang baru ini para pengguna harus membayar.

Rizky juga mengakui, bila aplikasi ini dan aplikasi baru yang ia siap luncurkan mendapatkan respons positif dari berbagai negara. Setidaknya ada 3 negara, yaitu Qatar, Amerika Serikat (AS), dan Australia yang siap membeli aplikasi ini. Namun, Rizky belum berminat dengan alasan menyangkut hak cipta.

"Setelah ini saya sudah ciptakan alat bantuan beserta aplikasi tetapi tidak free trial lagi. Ada 4 edisi yaitu Cakra Silver dengan harga Rp 2 juta plus hardware, Cakra Gold Rp 3,5 juta dengan hardware plus aplikasi 137 jenis serta Cakra Custom lebih dari Rp 3,5 juta. Belum mau menerima tawaran 3 negara itu takut ditiru oleh mereka," jelasnya.

Tapi di balik itu semua, ada keinginan mulia yang ingin disampaikan Rizky. Ia ingin semua aplikasinya ini didayagunakan oleh pemerintah guna menyembuhkan autis yang banyak terjadi pada anak usia dini di Indonesia.

"Ingin kerjasama dengan pemerintah bagaimana aplikasi Cakra ini bisa didayagunakan di sekolah-sekolah Indonesia," tegasnya.

Rizky menyabet juara II Program Young Mandiri Technopreneur Bank Mandiri dengan Kategori Teknologi Digital atas produk Cakra Therapy Autis atau Aplikasi yang membantu terapi anak autis di Indonesia.
Detik
googlefacebook
google

No comments: