Labels

Tuesday, 1 March 2016

Wanita Cantik Ini 'Sulap' Jamur Jadi Nugget


Dalam dunia bisnis, ada teori yang mengatakan, bila kamu pemain baru dan ingin sukses, ada dua cara yang bisa ditempuh. Pertama adalah membuat produk dengan harga semurah mungkin, dan kedua membuat produk yang beda dari yang lain.

Banyak cerita sukses membuktikan hal tersebut. Khusus untuk produk inovatif yang berbeda dari yang lain mempunyai peluang yang besar untuk meraih sukses.

Hal itulah yang coba dilakukan oleh Gracia Puspita Suciono (26), dengan produk nugget jamur dengan merek Hiratake Chees Nugget. Berbeda dengan umumnya nugget yang berbahan dasar ayam, Gracia memproduksi nugget dengan bahan jamur tiram.

Alasan pemilihan nugget dengan bahan jamur, karena produk ini lebih sehat dan bisa dikonsumsi oleh semua kalangan, termasuk vegetarian. Selain tanpa daging, produk Hiratake juga tidak menggunakan pengawet dan vetsin.

“Kita memang memproduksi nugget untuk memenuhi pola hidup sehat. Makanya kami tidak menggunakan pengawet dan vetsin,” kata Gracia seperti dikutip dari myoyeah, Jumat (19/6/2015).

Gracia sudah memulai usaha ini sekitar empat tahun lalu, pada 2011. Awalnya dia hanya iseng-iseng ingin membuat produk makanan sendiri yang lebih sehat dari makanan kemasan di pasaran. Dia pun meminta ibunya untuk mengajarinya.

Sang Ibu memang hobi memasak. Setelah melalui beberapa kali percobaan, akhirnya ia berhasil membuat nugget dari bahan jamur. Dari iseng-iseng untuk dimakan sendiri, akhirnya terpikir olehnya untuk menjual produk tersebut.

Gracia hanya menjalankan bisnis ini sebagai bisnis sampingan, karena dia masih bekerja sebagai karyawan kantoran waktu itu. Konsumennya juga hanya saudara dan teman-temannya. Namun setelah menikah, dirinya ingin fokus pada usaha ini. Sejak awal tahun ini, dia mengembangkan bisnis ini lebih serius. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi Hiratake.

Gracia dibantu oleh 13 orang karyawan untuk memproduksi Hiratake. Kapasitas produksinya mencapai 6 ton per bulan dengan omzet mencapai Rp 100 juta. Pemasarannya pun semakin melebar. Awalnya dia hanya memasarkan di daerah Jabodetabek dan itu lebih banyak orang-orang yang sudah dikenal.

Saat ini, dirinya sudah bekerja sama dengan beberapa distributor. Bukan hanya di Jabodetabek, tapi juga di luar Jawa seperti Pontianak dan Belitung.

Saat ini dirinya juga berencana mengekspor Hiratake ke luar negeri, yaitu Singapura. Dia sudah mendapatkan jalur di Singapura, dan dalam 1-2 bulan ke depan dia menargetkan rencana tersebut sudah terwujud. Menurut Gracia, beberapa distributornya bahkan sudah mengirim produk ini ke Malaysia.

Seperti umumnya usaha, Gracia mengatakan, usahanya tak selalu berisi hal manis. Ada juga kendala dan tantangan yang dihadapinya. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah edukasi kepada distributor dan pelanggan. Produk hiratake yang tidak menggunakan pengawet membuat produk ini perlu penanganan khusus bila ingin disimpan dalam waktu lama.

“Produk Hiratake sebenarnya bisa disimpan hingga enam bulan. Namun, cara dan tempat penyimpanannya harus benar. Bila disimpan di freezer dengan benar bisa berumur panjang. Tapi kalau tidak disimpan di freezer memang masa simpannya lebih pendek,” tambah Gracia.

Gracia mengatakan, pernah satu kali ada konsumen yang komplain, karena nugget yang dibeli terasa asam. Hal tersebut menandakan kualitas nugget yang dibelinya tidak segar lagi.

Gracia pun menanyakan cara penyimpanan nugget, dan konsumen tersebut mengatakan diletakkan di atas meja. Gracia pun menjelaskan, nugget buatannya tanpa pengawet, jadi proses penyimpanannya harus benar dan tepat. Setelah mendapat penjelasan, konsumen tersebut justru jadi distributor produk Hiratake.

Edukasi kepada konsumen menurut Gracia jadi salah satu tantangan besar ke depan, karena hal tersebut harus dilakukan terus menerus. Namun, dia yakin bisa melakukannya untuk mengembangkan usahanya dan juga menerapkan pola hidup sehat dengan makanan sehat produksinya.

No comments: